Bukankah cinta sejati itu memang bekerja menurut caranya sendiri. Ku kira begitu, sehingga untuk membiarkanmu tetap tidak mengetahui apa yang memang ingin tidak ingin kamu ketahui padahal yang sesungguhnya ku ingini kamu mengetahui itu, ku biarkan terjadi, karena percaya cinta bukan selalu tentang menalukkan dia untuk tunduk pada cara kita.
Apa kamu tahu aku suka anggrek bulan?
Aku sering melihatnya saat kita berdua dalam perjalanan
pulang, seorang bapak-bapak penjual bunga di sisi jalan menggawangi pot-pot
bunga seperti seorang bapak sedang menjaga anak gadisnya, dan ya lebih sering tersenyum
sendiri di belakang setiap kita berdua melewati barisan bunga itu. Walau aku
tahu, diriku hanya sedang tersenyum sendiri, sebab kau tidak turut tahu tentang
kesukaanku itu.
Apa kamu tahu aku suka lemon tea?
Aku sering membelinya di restaurant dekat kantorku saat ku
rasa hari sedang berat, dan bahuku tak mampu memikulnya, saat ku rasa hari
terlalu melebar dan kepalaku tak mampu menampungnya. Setiap sentuhan lemon tea
di bibirku ikut tertelan namamu, ya meski ku tahu kau tidak pernah sadar hal
ini terjadi di setiap hari-hari berat.
Apa kau tahu bagaimana aku memakan dada ayam?
Tak jarang kita makan dengan menu yang sama, kalau aku pesan
paha ayam, biasanya kau juga, kalau ku pesan dada ayam, biasanya kau juga,
memang ikut-ikutan kau itu. Tapi aku tahu bahwa kau tidak pernah memerhatikan
sikap makanku, selain tentang kebiasaanku yang kesulitan menghabiskan nasi, karena hal itu memang mencolok.
Tapi apa kau menyadari satu kebiasaanku yang berulang? Tentang dada ayam, aku
selalu memotongnya menjadi tiga bagian sebelum ku makan, entah kenapa tapi ku
rasa sangat menganggu melihat lauk sebesar itu, bukan merasa terkalahkan soal
kemontokan (eh?) hanya soal kebiasaan saja yang membuatku menjadi bisa-bisa
saja memotong dada ayam itu setiap akan makan. Meski ku tahu, aku melakukannya
tanpa kau sadari, dan tetap melakukannya selalu tanpa merasa harus bersedih
karena bukan kau yang melakukannya untukku sesekali.
Orang akan berkata ini adalah hubungan yang sangat kesepian, sebab mereka tidak pernah bisa mendengar bagaimana di telingaku napasmu
terdengar riuh saat kau ada di dekatku. Mereka akan bilang ini jalinan yang kasihan,
karena mereka tidak pernah tahu apa yang kau sampaikan dari tatapan mata
diam-diam saat kita sedang bersama. Ada banyak keintiman yang hanya kita
merasakannya tanpa memerlukan pemakluman berkesesuaian dengan standar-standar
romantika yang ditentukan orang lain pada umumnya.
Bagiku, setelah denganmu, lebih penting untuk membuat dirimu
yakin bahwa kau telah menjadi sesuatu yang paling ku sukai untuk menemaniku bernapas
di bumi, lalu ke tempat selanjutnya kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar